Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2010

Dunia Perbukuan Pada Masa Kejayaan Islam

Oleh : Agus Rifai Pustakawan Madya pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tradisi kepustakawanan tidak dapat dilepaskan dari dunia perbukuan. Buku merupakan salah satu bentuk media penyimpan informasi yang paling banyak dikenal masyarakat, dan merupakan salah satu jenis koleksi yang paling mendominasi di berbagai perpustakaan. Demikian pula dalam sejarah perpustakaan, buku merupakan sumber awal tumbuh dan berkembangnya perpustakaan-perpustakaan tanpa kecuali di dunia Islam.

Layanan Perpustakaan : An Islamic Overview

Abstrak Manusia diciptakan dengan rasa ingin tahu yang merupakan hak yang melekat pada setiap individu sebagai konsekwensi atas fitrahnya sebagai makhluk terbaik (ahsani taqwim). Manusia mempunyai hak untuk mengetahui sesuatu (right to know), dan karenanya ia mempunyai kebebasan untuk mendapatkan segala bentuk dan jenis informasi (information right) yang diperlukan. Layanan sirkulasi pada suatu perpustakaan pada dasarnya disediakan atas alasan kedua hak asazi tersebut. Dalam pelaksanaan hak-haknya tersebut, sebagai pengguna informasi maka ia terikat dengan etika informasi yang berkenaan layanan sirkulasi yang disediakan oleh suatu perpustakaan.

Perpustakaan UIN/IAIN/STAIN dan Studi Islam di Indonesia

Abstrak Perpustakan UIN/IAIN/STAIN merupakan perpustakan dengan koleksi konsentrasi mencakup bidang-bidang kajian Islam. Oleh karena itu Perpustakaan mempunyai peranan yang strategis dalam mendukung kegiatan studi Islam. Perpustakaan UIN/IAIN/STAIN diharapkan dapat menyediakan koleksi yang dapat mendukung kegiatan pendidikan dan penelitian bagi kalangan sivitas akademika, dan kalangan ilmuwan muslim lainnya. Di samping itu dalam batas-batas tertentu pula Perpustakaan UIN/IAIN/STAIN mencerminkan pencapaian kemajuan dan perkembangan bagi ilmu-ilmu Islam serta dapat menggambarkan peta intelektualisme yang berkembangan di dunia Islam, khususnya di Indonesia

Konsep Universitas Islam : Tinjauan Buku

Bagi masyarakat muslim, modernitas tidak selamanya sejalan dengan nilai-nilai atau ajaran agama yang diyakininya. Sering kali terdapat pertentangan antara agama dengan tatanan modernitas tersebut. Tatanan modernitas yang identik dengan kebudayaan Barat tidak jarang dianggap bertentangan nilai-nilai agama (Islam), dan karenanya diperlukan sikap yang arif dalam menghadapinya. Dalam hal ini sikap masyarakat muslim tidak harus selalu ditunjukkan dengan ‘membuang’ tatanan modernitas tersebut, tetapi dapat juga melakukan ‘Islamisasi’ terhadap nilai-nilai modernitas yang dianggap tidak sejalan dengan pandangan Islam. Salah satu hal yang ingin ditunjukkan oleh buku ini adalah bagaimana proses Islamisasi tersebut dilakukan. Pengetahuan modern atau pengetahuan yang berasal dari Barat yang bersifat bebas nilai atau netral dianggap tidak sesuai dengan konsep pengetahuan dalam Islam. Oleh karena itu pengetahuan Barat harus mengalami proses Islamisasi sehingga sesuai dengan ajaran Islam. Dalam hal

Ulama dan Madrasah : Power and Knowledge

Pendahuluan Pendidikan Islam dalam pengertian luas dapat dikatakan telah muncul dan berkembang sejalan dengan kelahiran agama Islam. Pada awalnya, pendidikan Islam bersifat informal, yakni berupa kegiatan dakwah untuk menyebarkan ajaran-ajaran agama. Pada masa ini berlangsung kegiatan pendidikan di berbagai tempat yaitu di rumah-rumah, masjid-masjid, dan tempat-tempat lainnya. Kelahiran madrasah sebagai salah satu bentuk lembaga pendidikan Islam dianggap sebagai pendidikan alternatif dalam mengatasi sistem pendidikan yang telah ada sebelumnya. Di samping itu, madrasah juga dapat dipandang sebagai pendidikan lanjutan yang mengajarkan berbagai macam keilmuan tingkat tinggi.